Minggu, 31 Juli 2011

Menyambut Bulan Suci RAMADHAN

Tak terasa bulan Ramadhan telah tiba, bulan yang penuh barokah dan pengampunan. Bulan Ramadhan merupakan bulan untuk merealisasikan rukun iman yang ke-3 yaitu puasa. Puasa diwajibkan bagi seorang Muslim/muslimah yang telah baliq atau dewasa dengan menahan haus, lapar dan hawa nafsu. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nantikan oleh setiap Muslim di dunia.


Allah SWT berfirman,  "Katakanlah (wahai Muhammad SAW) Dengan Datang-nya Anugerah Allah Dan Rahmat-Nya, Maka Dengan Itu Hendaknya Mereka Bergembira" (QS Yunus 58)
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadhan (karena iman dan Allah), maka diharamkan jasadnya masuk ke dalam api neraka".
Dan ada juga Sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan menjaganya dengan segenap kemampuannya, maka diampunilah seluruh dosanya yang telah lalu" (HR Bukhari & Muslim)
Sikap Muslim Menyambut Ramadhan
Rasulullah saw. menampilkan sikap yang khusus dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.  Jika Rasulullah saw. menyambut Ramadhan penuh dengan keistimewaan, maka seorang muslim juga harus memperlihatkan sikap yang tulus dalam menyambut hadirnya Ramadhan, karena bulan itu penuh dengan keistimewaan. Hasbi Ash Shiddiqy menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seorang muslim dalam menyambut bulan Ramadhan. Antara lain adalah:

Pertama,
mempersiapkan wawasan pengetahuan tentang berpuasa yang baik dan benar dengan senantiasa mengacu kepada petunjuk Alquran dan Hadis. Pengetahuan yang dimaksud adalah seputar tentang rukun puasa, syarat syah, makruh, adab, faedah, rahasia, hikmah serta yang membatalkan puasa dan lain sebagainya.
   
Kedua, mengekspresikan sikap yang senang dan bahagia, baik secara lahir dan bathin, sebagaimana kegembiraan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya dalam menyambut datangnya Ramadhan. Kata Rasul: ”Barangsiapa yang berbahagia dengan datangnya Ramadhan, Allah mengharamkan jasadnya terhadap api nereka.” (HR. Ahmad).


Ketiga, mengiktikadkan jiwa penuh dengan semangat untuk dapat eksis dalam menjalankan ibadah secara sempurna. Ramadhan adalah bulan latihan, maka setiap latihan memerlukan semangat dan stamina yang kuat agar latihan tersebut berjalan dengan sukses.

Keempat, memelihara dan meningkatkan amalan yang telah dilakukan, untuk tetap berlangsung sampai kepada pasca Ramadhan. Suatu sikap yang tidak ideal jika rutinitas pengamalann ibadah hanya pada bulan Ramadhan saja, bahkan hanya awalnya saja. Refleksi ibadah akan dapat terwujud, jika ibadah itu tetap dijalankan tanpa melihat batas waktu dan tempat.
Kelima, menghilangkan tradisi-tradisi yang memberatkan. Perspektif dan cara pandang yang salah di kalangan mayoritas kita adalah menyikapi Ramadhan sebagai bulan euforia belanja. Memberatkan diri dan memboroskan belanja karena puasa merupakan sikap tidak baik. Ramadhan yang sewajarnya, bulan latihan lapar, haus, justru harus dibalas dengan memuaskan kehausan dan kelaparan di saat berbuka secara mubazir. Padahal, salah satu hikmah Ramadhan adalah menimbulkan kesadaran akan nilai-nilai sosial, agar dapat merasakan laparnya kehidupan yang dihadapi fakir dan miskin.

Dari keistimewaan yang terdapat dalam bulan Ramadhan, mari sebagai seorang muslim kita berusaha untuk menyambutnya dengan sikap yang tulus dan ikhlas. Keikhlasan tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan amal ibadah kita di bulan Ramadhan.
Kita bersyukur, karena Allah masih mempertemukan kita dengan Bulan Ramadhan yang sangat istimewa ini. Oleh karena itulah, setiap kali Ramadhan menjelang Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya untuk memberikan persepsi yang benar tentang Ramadhan itu.
Rasulullah bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan. Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan doa. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakan kalian pada para malaikat-Nya. Maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari kalian. Karena orang yang sengsara adalah orang yang tidak mendapat rahmat Allah di bulan ini." (HR. Ath-Thabrani).
Sumber:
Share

0 comments:

Posting Komentar